Twitter Updates

Pages

Minggu, 26 April 2015

Pertemuan ke-10, Merek Dagang dan Konsep Nilai dalam Pemasaran Jasa Pendidikan

Pertemuan ke-10, Merek Dagang dan Konsep Nilai dalam Pemasaran Jasa Pendidikan
Pertemuan yang ke 10 saya dan teman saya Jujun Junaedi berkesempatan untuk menyampaikan materi tentang merek dagang dan konsep nilai jasa pendidikan. Dikarenakan dosen kami yaitu bapak Amril Muhammad, SE, M.PD berhalangan hadir karena sedang ada tugas. Dipertemuan ini kami menyampaikan pengertian merek, fungsi merek, manfaat merek, cara membangun merek yang kuat, pengertian pemasaran dan jasa, dan juga apa itu nilai.
A.     Merek Dagang
1.      Pengertian Merek
Pertama yang kami bahas dalam pertemuan tersebut adalah tentang pengertian merek. Membahas tentang pengertian ini merupakan awalan untuk mengenal apa itu merek secara lebih mendalam. Merek sebenarnya bukan hal yang asing dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali kita menemukan merk yang tertera pada sebuah produk yang hendak kita beli. Berikut ini adalah pengertian merek menurut beberapa sumber dan ahli
a.        Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yangmemiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan
b.       Kotler
Merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau bahkan kombinasi dari semuanya tadi, yang dimaksudkan untuk menyebutkan barang-barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual agar terbedakan dari para pesaingnya
c.        Menurut Bruce J. Walker
Sebuah merek adalah suatu nama, istilah, tanda atau desain atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjualan.
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat diketahui bahwa pada dasarnya merek adalah sebuah nama, simbol, gambar atau suatu hal yang diletakan pada suatu produk dengan harapan produk tersebut memiliki identitas yang dapat dikenali konssumen. Merek dalam sebuah produk layaknya sebuah nama pada manusia, memberi kemudahan dalam mengenali sesuatu. Tanpa adanya merek pada produk maka akan menyulitkan dalam mengenali dan memberikan penilaian pada produk tersebut
2.      Manfaat Merek
Setelah mengenal dan mengetahui apa itu merek kita pasti akan bertanya untuk apa merek itu digunakan pada sebuah produk. Apa manfaat yang didapatkan penjual dan pembeli dengan adanya merek pada sebuah produk?
a.      Bagi Konsumen
1)      Mempermudah konsumen meneliti produk atau jasa.
Untuk merek-merek produk yang sudah terkenal dan mapan, konsumen seoalah sudah menjadi percaya, terutama dari segi kualitas produk. Jika konsumen mendengar produk dengan nama merek terkenal dan mapan, tidak usah meragukannya konsumen tinggal memilih produk dengan spesifikasi yang bagaimana yang hendak dimiliki, apakah ukuran fisiknya yang besar atau kecil, warna, harga, bentuk, kemasan, fasilitas produk dan produk pesaing dan produk pesaing lain juga menjadi perteimbangan konsumen dalam memutuskan pembelian produk.
2)      Membantu konsumen atau pembeli dalam memperoleh kualitas barang yang sama, jika mereka membeli ulang serta dalam harga.
Ketika para konsumen merasa terpuaskan saat membeli dan memanfaatkan suatu produk, pada suatu saat mereka akan melakukan pembelian berulang. Mereka akan mencari sampai ketemu produk tersebut dan tidak akan atau sulit mencari produk pengganti lainnya
b.      Bagi Penjual
1)       Nama merek memudahkan penjualan untuk mengolah pesanan pesanan dan menekan permasalahan.
Bagi seorang penjual atau seorang pemasar sangat dimudahkan dan diuntungkan dengan menjual produk bermerek daripada produk yang tidak bermerek.
2)       Membantu penjual mengawasi pasar mereka karena pembeli tidak akan menjadi bingung.
Produk bermerek dapat memberikan arahan secara langsung kepada para konsumen untuk mencari dan membeli produk yang diinginkan sesuai mereknya. Sehingga konsumen merasa dimudahkan dalam memilih produk.

3)       Memberi penjual peluang kesetujuan konsumen pada produk.
Peluang sukses bisnis tidak hanya terlertak pada cara pemasaran, keahlian pemasarnya tetapi juga image suatu produk. Image atau citra produk dapat menjadi refernsi yang signifikan kepada para konsumen
4)       Membantu penjual dalam mengelompokan pasar ke dalam segmen-segmen.
Sesuai karakteristiknya, sebuah produk dapat ditentukan siapa konsumennya. Misalkan produk jenis komputer laptop, segmen pasarnya untuk mereka yang mempunyai aktifitas tinggi, baik dibidang bisnis maupun dibidang pendidikan
5)       Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya merek yang baik.
Telah dikatakan didepan bahwa citra merek yang baik memberi pengaruh langsung pada perusahaan, karena salah satu fungsi merek adalah fungsi identitas baik identias produk maupun identitas perusahaan.
6)       Dengan merek akan melindungi penjualan dari pemalsuan ciri-ciri produk tersebut.
Produk yang telah memiliki merek berarti telah dilindungi oleh undang-undang baik dari segi pidana maupun perdata.
3.      Fungsi Merek
Selain dari manfaat yang ada pada merek, merek juga memiliki fungsi yang yang berguna bagi sebuah produk. Fungsi-fungsi itu adalah fungsi identitas, fungsi kualitas, fungsi loyalitas, fungsi citra/image
a.      Fungsi identitas
Dengan merek, dapat diketahui identitas produk maupun identitas perusahaan pembuat produk
b.      Fungsi kualitas
Sebuah merek juga dapat menunjukkan kualitas produk. Jika merek sudah terkenal dan mapan, berarti produk tersebut telah diakui baik kualitasnya oleh konsumen.

c.       Fungsi loyalitas
Jika identitas produk jelas dan kualitas produk baik, serta konsumen selalu mencari dan membeli berulang kali, berarti perusahaan telah sukses menciptakan pelanggan
d.      Fungsi citra/image
Pihak perusahaan hukumnya wajib menjaga citra produk melalui merek.
4.      Membangun merek yang kuat (building strong brands)
Untuk membangun sebuah merek yang kuat ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Adapun tahapan itu adalah
a.      Brands positioning (Penempatan Merek)
b.      Brand Name Selection (Seleksi Nama Merek)
c.       Brand sponsorship (Sponsor Merek)
d.      Brand development (Mengembangkan Merek)
e.      Managing brand
B.      Konsep Nilai dalam Pemasaran Jasa Pendidikan
1.      Nilai
Nilai adalah suatu konsep subyektif, bukan suatu konsep obyektif. Konsumen menentukan nilai suatu produk sesuai dengan kapasitas produk itu untuk memuaskan keinginannya. Para konsumen dianggap memilik satuan ukuran tentang kemanfaatan, yakni mereka dapat menentukan suatu angka yang dapat diukur untuk setiap produk atau setiap himpunan produk yang terikat menjadi satu.
2.      Pengertian pemasaran
a.        Wiliam J. Santon
pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan



b.       Phillip Kotler
pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.
c.        Basu Swastha DH
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menetukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi
Pemasaran adalah sistem mulai dari merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau jasa dalam suatu kegiatan usaha





Reume perkuliahan pertemuan ke-9, penciptaan dan pengembangan produk

Menciptakan dan mengembangkan produk
Produk baru diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan para produsen terus berinovasi menciptakan produk terbaru agar pelanggan merasa terpenuhi segala kebutuhannya. Untuk menciptakan suatu produk baru perlu diadakan evaluasi terhadap produk yang sudah ada. Evaluasi itu dilakukan untuk melihat tanggapan dari konsumen atas produk tersebut. Selain itu evaluasi dilakukan pula untuk melihat harapan-harapan konsumen tentang apa yang diinginkannya.
Siklus hidup produk
Siklus hidup produk ada karena umur produk yang terbatas, yang dimaksud umur produk terbatas adalah sebuah produk tidak akan bertahan selamanya dipasaran. Dalam perjalanannya penjualan produk di pasaran akan menghadapi masalah dan tantangan yang berbeda. Oleh karena itu perlu adanya siklus hidup produk ini agar produk tersebut dapat tetap bertahan dipasaran. Pada siklus hidup produk ini terjadi perubahan laba mulai dari laba yang meningkat saat produk tersebut digemari dan menjadi pilihan utama pelanggan, hingga produk mulai mendapat saingan baru sehingga pelanggan beralih ke produk baru. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian, dan sumberdaya manusia yang ahli
Tahap siklus produk
Seperti siklus pada umuna, produk juga memiliki tahapan yang harus dilalui dalam sebuah siklus. Berikut ini adalah tahapan siklus pada sebuah produk:
1.     Tahap penemuan dan pengembangan produksi (discovery and development)
Pada tahap yang pertama ini adalah bagaimana menemukan sebuah produk dan mengembangkan produk tersebut. Produk tersebut dibuat berdasarkan hasil evaluasi tentang tanggapan konsumen dan dan harapan-harapan mereka mengenai suatu produk.
2.     Tahap perkenalan (introduction)
Tahap ini sebuah produk dipromosikan dipasaran, hal ini dilakukan untuk mengambil hati konsumen.
3.     Tahap pertumbuhan (growth) 
Setelah ditemukan sebuah produk yang dapat memenuhi harapan dari pelanggan dan produk tersebut telah diterima oleh masyrakat secara otomatis produk tersebut akan terus tumbuh. Pertumbuhan produk akan tumbuh sesuai dengan citra yang diciptakan oleh produk tersebut.
4.     Tahap Kedewasaan (Maturity)
Tahap ini merupakan tahap puncak siklus produksi, produk mulai mendapatkan segalanya yang diharapkan sejak awal produk ini dibuat.
5.     Tahap penurunan (decline)
Setelah sebuah produk mencapai kejayaannya tentu saja ada saat dimana pelanggam mulai jenuh dengan produk tersebut. Itulah yang dinamakan tahap penurunan dalam sebuah siklus produk. Lama atau cepat terjadinya tahap ini tergantung bagaimana cara perusahaan mengelola produk saat berada dipuncak.
Enam kategori produk baru
a.      Produk baru bagi dunia
b.      Lini produk baru
c.       Tambahan pada lini produk yang telah baru
d.      Perbaikan dan revisi produk yang telah ada
e.      Repositioning/penentuan kembali posisi
f.        Pengurangan biaya

Mengapa Produk Gagal?
·        Ekslusif level tinggi mungkin memaksakan gagasan
·        Harapan yang terlalu berlebihan akan sebuah produk
·        Produk tidak dirancang dengan baik
·        Salah memperkirakan pasar, iklan tidak efektif, dan harga produk terlalu mahal
·        Gagal mendapat dukungan dari pelanggan dan cakupan distribusi yang sempit
·        Biaya pengembagan produk yang lebih tinggi daripada pendapatan yang dihasilkan

·        Adanya pesaing yang lebih gencar menawarkan suatu produk yang sama

Minggu, 12 April 2015

Resume Perkuliahan Ke-7, Penciptaan dan Pengembangan Produk


A.     Pengertian Produk.
Produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun yang tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna untuk memuaskan keinginanya. William J. Station membagi pengertian produk ini menjadi dua yaitu, Dalam arti sempit sebuah produk adalah sekelompok atribut fisik nyata yang terakit dalam sebuah bentuk yang dapat didefinisikan. Dalam arti luas sebuah produk adalah sekelompok atribut nyata dan tidak nyata didalamnya termasuk kemasan, warna, harga, mutu dan merek ditambah dengan pelayanan dan reputasi penjual. Menurut Indriyo Gitosudarmo, produk adalah segala sesuatu yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia ataupun organisasi. Pengertian Produk Menurut Irawan, produk adalah sesuatu yang ditawarkan dan dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa produk adalah sesuatu benda yang dapat menjadi alat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Dari pengertian diatas, produk dapat dibagi menjadi tiga tingkatan produk yaitu:
1)       Produk inti
Produk inti merupakan tingkatan pertama paling mendasar dan menjawab kebutuhan masyarakat. Produk inti hanya sekedar memenuhi permintaan pelanggan saja.
2)       Produk konsumen
Produk Konsumen ialah produk yang langsung digunakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
3)       Produk industri
Produk industri adalah produk yang digunakan untuk memproduksi barang lain atau dijadikan sebagai alat usaha.
B.      Klasifikasi Produk
Produk diklasifikasi menjadi dua jenis produk, yaitu:
1)      Produk konsumen
Produk Konsumen ialah produk yang langsung digunakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
2)      Produk industri
Produk industri adalah produk yang digunakan untuk memproduksi barang lain atau dijadikan sebagai alat usaha
C.      Tiga Sifat dalam Pembentukan Produk
1)      produk inovatif
produk ini adalah produk yang benar-benar baru diciptakan/dibuat jadi produk ini belum pernah dipasarkan sebelumnya
2)      produk imitasi
produk ini adalah produk baru bagi perusahaannya akan tetapi produk tersebut sudah ada sebelumnya dipasarkan
3)      produk pengganti
produk ini adalah produk yang berasal dari produk yang sudah dipasarkan sebelumnya tetapi diperbarui
D.     Tahapan Menciptakan dan Mengembangkan Suatu Produk
1)      Penciptaan Ide : tahap ini bertujuan pada produk yang akan kita pasarkan menggunakan produk yang sudah ada atau membuat produk baru yang belum ada dipasaran.
2)      Penyaringan Ide : tahap ini adalah penyeleksian ide-ide yang sesuai dengan tujuan perusahaan, strategi, dan sumber daya yang tersedia.
3)      Pengembangan dan Pengujian Konsep : tahap ini adalah bagaimana perusahaan mengkonsep suatu produk yang baik dan berkualitas sehingga dapat menarik konsumen   untuk membelinya.
4)      Pengembang Strategi Pemasaran : tahap ini bagaimana cara perusahaan membuat strategi  yang efektif dalam memperkenalkan produknya kepada konsumen.
5)      Analisis usaha : tahap ini bagaimana melihat apakah produk yang dipasarkan dapat memperoleh keuntungan bagi perusahaan.
6)      Pengembangan produk : tahap ini adalah pembuatan suatu produk yang telah dikonsep dan dianalisis sebelumnya.
7)      Market testing : tahap ini adalah tahap mempelajari apakah produk tersebut sudah memenuhi target apa belum, dan juga tahap ini cara melihat pendapat konsumen tentang produk yang dipasarkan.
8)      Komersialisasi : tahap ini adalah tahap yang terakhir, jadi tahap ini tahap marketing mix dan untuk menilai apakah penjualan produk sudah memenuhi target atau belum.
E.      Tahap Daur Hidup Produk Menurut Karakteristik Waktu
1)       Waktu Pengenalan Produk (Introduction)
Produsen memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas dengan bermacam cara, seperti promosi, iklan, pameran, personal selling, spanduk sponsor, televisi, radio, media massa atau bauran promosi.
2)       Waktu pertumbuhan produk (Growth)
Meningkatnya volume penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesua.
3)       Waktu kematang/kejenuhan Produk (Maturity)
Titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan dengan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan
4)       Waktu penurunan produk (decline)
Periode saat penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba menipis. Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan tidak bangkrut
F.       Bukti Fisik Jasa
Bukti fisik berperan penting bagi penyedia jasa dalam membantu sosialiasi, berperan memfasilitasi unjuk kerja atau tindakan-tindakan individual maupun interdependen dari orang-orang yang berada di lingkungan servicescape, yaitu konsumen dan karyawan, sebagai paket dari jasa yang ditawarkan dalam suatu cara yang berbeda dengan cara menawarkan barang, dapat membedakan perusahaan jasa dari pesaing serta menjadi tanda dari segmen pasar mana yang dituju.




Senin, 06 April 2015

Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Pengertian Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
·         Menurut Alma dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa “Marketing Mix” adalah suatu istilah yang menggambarkan seluruh unsur pemasaran dan faktor produksi yang dikerahkan guna mencapai tujuan-tujuan badan usaha misalnya mencapai laba, return of investment, peningkatan omzet penjualan, menguasai pasar dan sebagainya
·         Menurut Saladin Marketing Mix atau Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat element pokok yang terdapat dalam program pemasaran perusahaan
·         Menurut Tjiptono dalam bukunya yang berjudul Pemasaran Jasa, Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.
·         Menurut Zeithaml dan Bitner yang dikutip oleh Hurriyati, Bauran pemasaran adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan konsumen dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen
·         Jadi bauran pemasaran adalah gabungan dari beberapa unsur pemasaran yang bertujuan untuk memenuhi keinginan konsumen
Elemen Bauran Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong ada Empat kelompok variabel bauran pemasaran yang dikenal dengan 4P :
·         Produk (Product)        : kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh  perusahaan kepada pasar sasaran.
·         Harga (Price)             : sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk.
·         Distribusi (Place)       : aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan konsumen Sasarannya.
·         Promosi (Promotion) : meliputi produk (barang), price (harga), distribusi (place) dan Promosi (kegiatan memasarkan barang)


Peranan Elemen Bauran Pemasaran dalam Lembaga Pendidikan Menurut Alma
a)      P1 = Product : merupakan hal yang paling mendasar yang akan menjadi pertimbangan preferensi pilihan bagi calon. Misalnya jurusan apa yang tersedia pada satu universitas, ada jurusan favorit dan ada yang tidak. Demikian pula performance dari lulusan jurusan tertentu pada universitas tersebut, turut mempengaruhi pilihan calon.
b)      P2 = Price Elemen ini berjalan sejajar dengan mutu produk. Apabila mutu produk baik, maka calon mahasiswa berani membayar lebih tinggi. Bila SPP dinaikkan apakah minat masuk PT berkurang? Tidak, sepanjang SPP tersebut masih dirasa dalam batas keterjangkauan mahasiswa. Akan tetapi ada perguruan tinggi yang menetapkan SPP tinggi sekali, peminatnya tetap banyak.
c)      P3 = Place
Pada umumnya para pimpinan PTS sependapat bahwa lokasi, letak PTS yang mudah dicapai kendaraan umum, cukup berperan sebagai bahan pertimbangan calon mahasiswa untuk memasuki PTS
d)      P4 = Promotion
Elemen promosi berlebihan mempunyai hubungan korelatif negative terhadap daya tarik peminat dan ternyata PTS kuat melaksanakan promosi lebih rendah dari pada PTS lemah.
e)      P5 = Physical Evidence
Adalah berupa tampilan bangunan, laboratorium, lapangan olahraga, pertamanan dsb.
f)        P6 = People
Ini dapat berupa perilaku unsure pimpinan PTS, tercermin pada siapakah yang memimpin?  Figur seorang pimpinan universitas dapat membawa perkembangan pesat bagi universitas tersebut, dan dapat pula seorang pimpinan menjatuhkan nama baik lembaga. Dapat juga dosen dan seluruh karyawan yang melayani mahasiswa
g)      P7 = Process
Yaitu bagaimana proses yang dialami mahasiswa selama dalam pendidikan, misalnya proses tentamen, proses bimbingan skripsi, proses ujian, proses wisuda dsb
Menurut buku “Manajemen Pemasaran oleh Prof. Dr. Sofjan Assauri
o   Strategi Produk
      Konsep produk; produk inti, produk formal, dan produk tambahan.
      Merek dagang (Brand)
      Kemasan (Packaging)
      Kualitas/mutu produk
      Pelayanan (Services)
      Diversifikasi produk
      Pengembangan produk
    Siklus Usaha Produk (Product Life Cycle/PLC)
      Tahap pengenalan (introduction)
      Tahap pertumbuhan (growth)
      Tahap pematangan (maturity)
      Tahap penurunan (decline)
      Strategi Harga
Tujuan Penetapan Harga
      Memperoleh laba yang maksimum.
      Mendapatkan share pasar tertentu
      Mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum
      Mencapai keuntungan yang ditargetkan
      Mempromosikan produk.
      Strategi Penyaluran/Distribusi
      Saluran langsung
      Saluran tidak langsung
      Strategi Promosi
      Advertising      : yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran
      Sales Promotion          :  yaitu insentif jangkan pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa
      Public relations and publicity: yaitu berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individual yang dihasilkan.
      Personal selling           :yaitu  interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan
      Direct marketing        : yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain.